Setelah sebelumnya kami telah menyajikan artikel mengenai jenis domba potong terbaik, kali ini kami akan memberikan daftar jenis sapi pedaging unggulan yang cocok dibudidayakan di Indonesia. Sama halnya jika beternak domba, beternak sapi merupakan peluang usaha yang cukup menjanjikan. Mengingat tingkat permintaan daging sapi di Indonesia sangat tinggi seiring dengan pertumbuhan penduduk. Sementara itu jumlah kepemilikan sapi potong oleh peternak Indonesia masih relatif kecil.
Jika anda ingin memanfaatkan peluang tersebut maka banyak hal yang harus anda persiapkan. Salah satunya yaitu menentukan terlebih dahulu jenis sapi apa yang ingin diternakkan. Sebab setiap jenis sapi memiliki efisiensi reproduksi, tingkat pertumbuhan, kebutuhan nutrisi, ukuran yang berbeda. Pemilihan jenis sapi menjadi faktor penting yang memiliki pengaruh besar pada profitabilitas dan efisiensi produksi sapi kedepannya. Oleh karena itu, mari belajar tentang jenis sapi pedaging unggulan berikut ini untuk mengenal masing-masing karakteristik dan keunggulannya
Sapi Simental
Sapi Simental adalah sapi bangsa Eropa (bos taurus), berasal dari daerah Lembah Simme-Swiss. Jarang ada yang tahu bahwa selain sebagai sapi pedaging unggulan, ternyata sapi yang sering disebut dengan nama sapi metal ini juga merupakan penghasil susu.
Secara genetik, sapi ini termasuk ke dalam sapi tipe besar. Ia mempunyai volume rumen yang besar serta tingkat konsumsi (voluntary intake) yang cukup tinggi. Rata-rata bobot sapi simental jantan mencapai 1150 kg sedangkan betina 800 kg. Tak hanya berukuran besar, ia juga memiliki keunggulan lain meliputi tingkat pertumbuhan berat badan yang termasuk cukup cepat dengan kualitas daging rendah lemak yang istimewa. Harga untuk pedet sapi simental ini pun menjadi relatif tinggi karena berbagai kelebihannya.
Adapun ciri fisik sapi simental, yaitu:
- Ukuran tubuh besar, panjang, kompak dan padat.
- Memiliki tanduk.
- Warna kulit bervariasi dari coklat kemerahan, hingga kuning keemasan. Pada bagian kepala sapi, kaki, dan ambing biasanya berwarna putih.
Sapi Limosin
Sapi limosin adalah sapi yang berasal dari Perancis, juga keturunan bos taurus. Akan tetapi sapi limosin yang diternakkan di Indonesia umumnya merupakan hasil persilangan dengan sapi lokal, seperti peranakan ongole (PO), brahman, dan hereford. Sama seperti sapi simental, sapi limosin juga termasuk ke dalam sapi tipe besar. Ia mempunyai volume rumen yang besar serta tingkat konsumsi (voluntary intake) yang cukup tinggi.
Salah satu keunggulan sapi limosin yang terkenal adalah pertambahan bobot per harinya (ADG) yang cepat, yakni sekitar 1,1 kg. Untuk bobot pejantannya rata-rata mencapai 1100 kg dengan tinggi 1,5 m sedangkan bobot limosin betina sekitar 500 kg. Selain pertumbuhan cepat, ia juga memiliki kualitas daging yang baik, tingkat fertilitasnya cukup tinggi, mudah melahirkan, mampu menyusui, dan mengasuh anak dengan baik.
Ciri fisik sapi limosin, yaitu:
- Ukuran tubuh besar, panjang, kompak dan padat.
- Bertanduk.
- Warna merah keemasan cenderung ke coklat tua. Pada bagian tertentu seperti lutut ke bawah, sekitar ambing, mata dan mulut berwarna putih.
Sapi Brahman Cross (sapi Bx)
Penghasil daging unggulan selanjutnya yaitu brahman cross. Sapi brahman cross merupakan keturunan sapi zebu (bos indicus) yang berasal dari India yang telah mengalami seleksi dan peningkatan mutu genetiknya di Amerika Serikat dan Australia. Dari proses tersebut menghasilkan sapi yang bernama sapi brahman cross atau sering disebut dengan nama sapi Bx.
Sama seperti jenis sapi sebelumnya, sapi Bx juga memiliki perawakan yang besar dan pertumbuhan berat badan yang terbilang cepat, yakni sekitar 0,8-1,2 kg/hari. Bobotnya mampu mencapai 800 kg untuk sapi jantan dewasa dan 500 kg untuk sapi betina.
Ciri khas sapi Bx:
- Ukuran tubuh besar dengan kedalaman tubuh sedang.
- Warna kulit abu-abu muda, tetapi ada pula yang merah atau hitam. Warna pada jantan lebih gelap daripada yang betina.
- Memiliki punuk yang cukup besar.
- Tidak bertanduk.
- Memiliki gelambir di bawah leher hingga perut disertai lipatan-lipatan.
- Bertelinga panjang dengan posisi menggantung.
Sapi Bali
Sapi bali adalah sapi lokal asli Indonesia yang sejatinya merupakan bangsa banteng (bos sondaicus)/ sapi jawa liar. Banteng tersebut mengalami penjinakan dan berevolusi menjadi ukuran yang lebih kecil daripada ukuran banteng yang sebenarnya hingga terbentuklah sapi bali yang telah dipelihara dan dibudidayakan oleh masyarakat wilayah pulau Bali, Lombok, dan Jawa sejak 3.500 sm.
Bobot sapi bali jantan bisa mencapai 450 kg, sedangkan berat sapi bali betina antara 300-400 kg. Meski terbilang lebih rendah dari rata-rata bobot pada jenis sapi sebelum-sebelumnya, kendati demikian pertumbuhan sapi bali tetap baik, persentase karkas tinggi dan kualitas daging baik pula.
Ciri fisik sapi bali:
- Ukuran tubuh kecil, memiliki dada yang dalam dan tubuh padat.
- Berwarna putih pada bagian belakang paha atau pantat dan kaki bagian bawah.
- Bertanduk. Tanduk sapi bali jantan tumbuh melebar ke arah luar kepala, dan mengarah ke dalam untuk tanduk betinanya.
Sapi Madura
Berasal dari pulau Madura yang merupakan ras lokal kedua asli Indonesia setelah sapi bali, sapi Madura mengandung darah Bos sondaicus (sapi Bali) dan Bos Indicus (sapi Zebu) yang mudah diternakkan. Pasalnya, ia memiliki sifat-sifat genetik yang tidak mudah stress terhadap iklim dan lingkungan yang keras serta tahan terhadap serangan caplak. Hingga sekarang, sapi madura sudah menyebar ke seluruh Jawa Timur dan berbagai wilayah Indonesia.
Meskipun dari segi ukuran, tubuh sapi madura terbilang cukup kecil dengan bobot berkisar mulai 300 kg sampai 500 kg. Akan tetapi, persentase karkas sapi madura lebih banyak jika dibandingkan dengan jenis sapi lokal lainya. Selain itu, dagingnya juga lebih empuk, enak dan rendah lemak.
Ciri fisik sapi madura:
- Ukuran tubuh kecil, kaki pendek dan kuat.
- Berwarna merah bata agak kekuningan, perut dan paha bagian dalam berwarna putih.
- Bertanduk.
- Memiliki punuk berukuran kecil.
Baca juga: Keistimewaan Sapi Madura, Sapi Potong Unggul Asli Indonesia
Sapi Ongole
Sapi Ongole adalah sapi asal India yang masih tergolong ke dalam jenis sapi berpunuk/ zebu. Di Indonesia, sapi ini bedakan menjadi 2 yaitu Sumba Ongole (SO) dan Peranakan Ongole (PO). Sapi SO merupakan keturunan asli yang didatangkan dari India dan berkembang secara murni di pulau Sumba. Sedangkan sapi PO adalah hasil persilangan antara sapi SO dengan sapi lokal jawa.
Bobot sapi ongole bervariasi, mulai 220 kg hingga mencapai sekitar 600 kg. Selain pertumbuhan yang relatif cepat dan kualitas daging yang baik, sapi keturunan ongole memiliki banyak keunggulan lain utamanya dalam hal reproduksi. Karena aktivitas reproduksi induknya cepat kembali normal setelah beranak. Sifat reproduksi ini jauh lebih baik daripada sapi madura dan sapi bali.
Ciri fisik sapi ongole (SO dan PO):
- Ukuran tubuh besar.
- Berpunuk besar.
- Kepala pendek dengan profil melengkung.
- Berwarna putih abu-abu dengan warna hitam di sekeliling mata.
- Mempunyai gumba dan gelambir yang besar menggantung.
Itulah 6 jenis sapi pedaging unggulan diantara banyaknya jenis sapi yang ada di Indonesia. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan dan memberi gambaran bagi anda yang sedang ingin terjun ke dalam usaha ternak sapi potong.
Jangan lewatkan informasi menarik dan informatif lain dari Bimafeed.com selanjutnya! Dan apabila ingin konsultasi gratis seputar peternakan anda berdasarkan lokasi terdekat anda, mari Sapa Om Bima!